0

OnePlus Watch 3 Review: Bisakah Smartwatch Ini Membuatku Kembali Lari?

SlotRaja777 – Sebagai seorang “pelari ala tube man” (gerakan kaku, napas ngos-ngosan), saya sudah mencoba banyak smartwatch lari. Tapi setelah jadi orang tua, waktu olahraga lenyap sampai OnePlus Watch 3 muncul. Apakah smartwatch ini berhasil memotivasi saya kembali lari? Mari bahas!

Desain & Tampilan: Data Lari yang Jelas dan Memotivasi

Pertama kali pakai, saya langsung terkesan:
✅ UI-nya colorful dan mudah dibaca – Warna cerah dan kontras tinggi membuat statistik lari (jarak, detak jantung, pace) terlihat jelas sekilas.
✅ Navigasi simpel – Geser atas/bawah atau putar crown untuk ganti halaman metrik.
✅ Gait analysis menarik – Menampilkan “GCT Balance” (waktu kontak kaki dengan tanah) dengan visual dua telapak kaki yang langsung terlihat mana yang tidak seimbang.

Kenapa ini penting?

  • Saya tidak pernah peduli dengan gaya lari sampai lihat data di Watch 3.
  • Ternyata, saya lebih banyak bertumpu pada kaki kanan (berpotensi cedera dan boros energi).
  • Otak saya langsung terpacu untuk memperbaiki ini efek psikologis yang jarang didapat dari smartwatch lain!

Perbandingan dengan Samsung/Garmin:

  • Samsung juga punya analisis gaya lari, tapi tampilannya membosankan (hanya angka).
  • OnePlus Watch 3 lebih “memprovokasi” untuk memperbaiki performa.

Kekurangan: Tidak Ada Training Plan Bawaan

🔴 Tidak ada program latihan otomatis – Berbeda dengan Garmin/Polar yang bisa buatkan jadwal lari mingguan.
🔴 Beberapa metrik hanya muncul setelah lari (misal: vertical oscillation/gerakan naik-turun).
🔴 Butuh app pihak ketiga seperti Runna/C25K untuk rencana latihan.

Tapi…
✅ Bisa diakali dengan install app (Runna untuk latihan marathon, C25K untuk pemula).
✅ WearOS mendukung banyak aplikasi lari, jadi fleksibel.

Pengalaman Pakai: Apakah Saya Jadi Rajin Lari?

Jawaban jujur: Tidak.
Tapi bukan karena smartwatch-nya kurang bagus ini murni salah saya yang tidak punya waktu (parenting life is hard!).

Yang saya suka dari Watch 3:
✔ Motivasi visual – Data gaya lari & detak jantung bikin saya “tertantang” untuk memperbaiki diri.
✔ Baterai tahan lama – 7-10 hari pemakaian normal (lebih baik dari Galaxy Watch).
✔ Harga lebih terjangkau (~Rp 4 jutaan) dibanding Garmin Forerunner/Polar.

Yang kurang:
✖ Tidak ada coaching otomatis – Harus pakai app tambahan.
✖ Tidak bisa lihat vertical oscillation saat lari – Hanya muncul di summary setelah selesai.

Baca: Motorola Razr Plus 2025 Bocor Lagi: Siap Saingi Galaxy Z Flip?

Verdict: Cocok untuk Siapa?

🔹 Untuk pelari pemula yang butuh motivasi visual.
🔹 Pelari casual yang tidak perlu fitur ultra-pro seperti Garmin.
🔹 Pengguna OnePlus/Android yang ingin smartwatch murah dengan WearOS.

Tidak cocok untuk:
❌ Pelari serius yang butuh training plan otomatis & analisis mendalam (lebih baik Garmin).
❌ Pengguna iPhone (kompatibilitas terbatas).

Kesimpulan: Smartwatch Bagus, Tapi Lari Tetap Butuh Niat!

OnePlus Watch 3 memberi alat yang fungsional, tapi tidak bisa memaksa kita konsisten lari. Jika Anda butuh pendamping lari dengan UI menarik & harga terjangkau, ini pilihan solid. Tapi jika ingin panduan latihan lengkap, lebih baik cari Garmin/Polar.