SlotRaja777 – Tahun 2024 hampir selesai, tapi sebelum tirai benar-benar tertutup, ada bocoran menarik tentang smartphone yang bakal booming di 2025. Dan jujur aja, ini bikin gue cukup optimis. Baterai makin besar, performa makin ngeri, dan kamera jadi lebih pro banget—udah kayak alat sihir buat hasilin foto artistik.
Tapi, yah, harga yang terus naik jadi PR. Wajar sih, inovasi nggak mungkin murah. Meski gitu, masih ada merek yang berusaha tetap affordable, kayak dulu OnePlus di masa jayanya.
Ngomong-ngomong soal affordable, ada Red Magic 10 Pro yang ngegas banget buat penggemar mobile gaming. Tapi tetep, ada kompromi di sana-sini. Nah, sekarang giliran iQoo 13, produk dari Vivo, yang mencuri perhatian gue.
Dengan harga $650 (sekitar 10 juta rupiah)—sama kayak pendahulunya—iQoo 13 hadir dengan fitur yang bakal bikin flagship lain terlihat kayak kesepakatan buruk.
Performa Tanpa Kompromi
Baru aja Qualcomm ngenalin Snapdragon 8 Elite, eh, langsung muncul rumor soal versi hematnya. Strategi ini sebenarnya udah biasa buat Qualcomm. Snapdragon 8s Gen 3 yang lebih “santai” hadir dengan core lebih sederhana, modem lebih lambat, dan fitur kamera sedikit dikorbankan.
Buat produsen seperti Motorola, ini berarti bisa bikin ponsel lipat yang lebih murah. Tapi iQoo beda cerita—mereka nggak nanggung-nanggung.
iQoo 13 jadi salah satu ponsel pertama yang pakai Snapdragon 8 Elite. Ini bukan ponsel gaming, jadi ekspektasi gue awalnya biasa aja. Tapi ternyata, performanya di luar dugaan.
Meski diuji habis-habisan, ponsel ini tetap dingin berkat vapor chamber 7.000 mm² yang sukses jaga suhu tetap stabil. Dibandingkan Galaxy S24 (harga mulai $800), yang performanya anjlok sampai 60%, iQoo cuma turun ke 85% aja—itu pun masih stabil.
Bahkan pas gue tes stress 3DMark, suhu iQoo nggak sampai 50°C. Main game kayak Diablo Immortal, Devil May Cry, sampai Genshin Impact di setting grafis maksimal tetap lancar di 60 fps.
Tambahan menariknya adalah chip Q2 custom dari Vivo, yang bikin resolusi dan frame rate game tertentu bisa naik ke 2K dan 144 fps. Buat sekarang, baru beberapa game aja yang support, tapi efeknya jelas kerasa lebih smooth.
Baterai Tahan Lama, Siapa Butuh Power Bank?
Tren terbaik di 2024 menurut gue adalah inovasi baterai. Baterai semi-solid state dan anoda silikon karbida bikin kapasitas makin besar tanpa bikin ponsel jadi tebal.
iQoo 13 nggak ketinggalan, dengan baterai 6.000 mAh dan fast charging 120W. Bayangin aja, isi daya dari kosong sampai penuh cuma 36 menit! Bahkan, 15 menit aja udah bisa ngecas sampai setengah.
Sebagai heavy user, gue nggak pernah ngerasa butuh ngecas lagi di tengah hari. Semua aktivitas mulai dari chatting, denger musik, main game, sampai scrolling IG tetap aman.
Kamera dan Layar, Nggak Main-Main
Soal kamera, iQoo 13 hadir dengan tiga kamera 50 MP. Hasilnya cakep, meski kadang overprocessing di kondisi low-light.
Layarnya juga memuaskan, dengan panel OLED 6,82 inci QHD dan refresh rate 144 Hz. Walau nggak terlalu mencolok di vibransi, layar ini tetap enak buat scroll di bawah sinar matahari.
Baca: Tahun 2025, dan OnePlus Pad 2 Masih Jadi Tablet Android Favoritku
Kesimpulan
iQoo 13 adalah paket komplet yang bikin ponsel flagship lain kelihatan overpriced. Meski ada kekurangan kayak nggak ada wireless charging dan bloatware UI, itu semua nggak terlalu mengganggu. Dengan update OS 4 tahun, iQoo 13 bukan cuma ponsel canggih, tapi juga gambaran tren smartphone di 2025.
Semoga merek-merek besar kayak Apple dan Samsung bisa ambil pelajaran dari sini!