SlotRaja777 – Baru-baru ini, di ajang CES 2025, CEO Nvidia, Jensen Huang, menyebutkan bahwa penggunaan komputasi kuantum yang praktis masih sekitar 20 tahun lagi. Namun, beberapa minggu kemudian, Hartmut Neven, kepala divisi komputasi kuantum Google, memberi pernyataan yang cukup mengejutkan. Menurutnya, aplikasi komputasi kuantum bisa kita lihat dalam lima tahun ke depan. Jadi, mana yang benar? Apakah Google atau Nvidia yang lebih tepat?
Sebagai awalan, kita perlu memahami apa itu qubit. Qubit adalah unit dasar dalam komputasi kuantum yang berbeda dengan bit pada komputer tradisional. Sementara bit hanya bisa berada dalam satu dari dua keadaan (0 atau 1), qubit bisa berada dalam keadaan superposisi, artinya bisa berada dalam beberapa keadaan sekaligus. Hal ini memungkinkan komputasi kuantum untuk melakukan perhitungan yang jauh lebih kompleks dalam waktu yang lebih singkat.
Namun, meskipun potensinya sangat besar, qubit masih memiliki banyak kendala. Salah satu masalah utama adalah tingginya tingkat kegagalan pada qubit. Setiap kali komputasi dijalankan, ada kemungkinan besar bahwa beberapa qubit akan “gagal” atau tidak berfungsi seperti yang diinginkan, yang akhirnya dapat mempengaruhi hasil perhitungan. Saat ini, setiap seribu qubit yang digunakan, kemungkinan ada satu yang gagal, yang membuat hasil komputasi menjadi tidak akurat.
Tahun lalu, Google mengumumkan sebuah terobosan menggunakan chip kuantum mereka yang disebut Willow. Mereka menemukan bahwa dengan menggunakan lebih banyak qubit, kesalahan yang terjadi dapat berkurang. Konsep yang digunakan adalah dengan membuat qubit mega, yang dibangun dari beberapa qubit fisik yang berbagi data yang sama. Hal ini menciptakan sistem cadangan, di mana setiap kali satu qubit gagal, qubit lainnya dapat menjaga agar perhitungan tetap berjalan dengan benar.
Jadi, semakin banyak qubit fisik yang digunakan, semakin banyak kegagalan yang dapat ditoleransi, dan ini akan menghasilkan kemungkinan besar untuk mendapatkan hasil yang akurat. Inilah mengapa Google mengklaim bahwa dalam lima tahun ke depan, mereka mungkin sudah siap untuk menghadirkan aplikasi komputasi kuantum di dunia nyata.
Di sisi lain, Jensen Huang dari Nvidia menyatakan bahwa sistem komputasi kuantum saat ini masih jauh dari siap untuk aplikasi praktis. Menurutnya, sistem kuantum saat ini belum memiliki cukup qubit untuk dapat diandalkan. Bahkan, kekurangan qubit ini sekitar lima atau enam tingkat magnitudo. Dalam pandangannya, butuh waktu sekitar 20 tahun untuk mencapai jumlah qubit yang dibutuhkan untuk komputasi kuantum yang benar-benar efektif.
Namun, meskipun Huang mengatakan demikian, Neven dari Google percaya bahwa kita bisa mencapai titik itu lebih cepat. Apakah Google sudah menemukan sesuatu yang belum ditemukan Nvidia? Atau mungkin ini hanya kompetisi sehat antar dua raksasa teknologi yang saling berusaha mendahului satu sama lain?
Jika kita melihat ke depan, aplikasi komputasi kuantum bisa membuka banyak peluang besar dalam berbagai bidang, seperti:
Namun, untuk mencapai itu semua, tantangannya tidaklah kecil. Meski Google mengklaim bisa mencapai titik tersebut dalam lima tahun, ini masih terdengar cukup ambisius. Di sisi lain, Huang dari Nvidia lebih realistis, yang mungkin menjadi pertimbangan yang lebih matang mengingat tantangan teknis yang ada.
Meskipun demikian, ada kemungkinan besar kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk melihat apakah klaim Neven benar atau salah. Sebagai seorang yang mengikuti perkembangan teknologi, saya sendiri sangat tertarik untuk melihat bagaimana teknologi ini akan berkembang dalam waktu dekat.
Jika komputasi kuantum benar-benar terwujud dalam lima tahun ke depan, dampaknya bisa sangat besar. Tidak hanya bagi dunia teknologi, tetapi juga untuk industri energi, kesehatan, dan banyak sektor lain. Komputasi kuantum berpotensi merevolusi cara kita menyelesaikan masalah yang sangat kompleks, yang saat ini masih sulit dipecahkan oleh komputer konvensional.
Baca: ChatGPT di WhatsApp Kini Bisa Menganalisis Meme dan Mendengarkan Keluhanmu
Namun, seiring dengan potensi besar yang dimilikinya, kita juga harus siap menghadapi tantangan yang datang bersama itu, seperti perubahan infrastruktur, keamanan data, dan adaptasi pasar. Jadi, apakah kita akan segera melihat dunia yang sepenuhnya didorong oleh teknologi komputasi kuantum? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Apapun yang terjadi, yang jelas adalah komputasi kuantum bukanlah sekadar spekulasi belaka. Ini adalah langkah besar yang sedang dilakukan oleh banyak perusahaan teknologi besar, termasuk Google dan Nvidia. Mungkin saja kita akan melihat penerapan pertama dari teknologi ini dalam waktu dekat, dan saya pribadi sangat menantikan untuk melihat bagaimana komputasi kuantum bisa merubah banyak aspek kehidupan kita.
SlotRaja777 – X (dulu Twitter) bersiap menghapus fitur Direct Messages (DM) dan menggantinya dengan XChat, platform pesan baru dengan fitur…
SlotRaja777 – Setelah cukup lama jadi eksklusif untuk beberapa negara, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga:…
SlotRaja777 –Habanero telah menancapkan diri sebagai salah satu provider slot terbaik di industri iGaming sejak didirikan…
SlotRaja777 – Pelaku Beraksi Sejak November 2024, Polisi Amankan Bukti Transaksi Judi dan Sepeda Hasil Curian. Indramayu,…
SlotRaja777 – Upaya pemberantasan judi online terus dilakukan secara serius oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terbaru, OJK…
SlotRaja777 – Pengguna OnePlus 13 kini memiliki kesempatan untuk mencoba Android 16 Beta 2 melalui program pengujian…