0

Bintang Baru di Dunia PC Handheld: Tapi Ada yang Kurang

SlotRaja777 – Di CES 2025, aku melihat perkembangan paling seru di dunia handheld gaming PC. Mulai dari desain semi-custom AMD seperti Ryzen Z2 terbaru hingga perangkat menarik dari Intel seperti MSI Claw 8 AI+. Tapi ada satu hal yang terasa janggal: Nvidia benar-benar absen dari percakapan ini.

Sebenarnya, handheld Nvidia nggak akan secara otomatis lebih baik dibandingkan perangkat bertenaga AMD seperti Steam Deck OLED atau Lenovo Legion Go S terbaru. Tapi, Nvidia sudah punya fitur dan perangkat keras yang cocok banget untuk handheld gaming. Sayangnya, meskipun potensinya besar, Nvidia seperti mengabaikan peluang ini.

Semua Sudah Mulai Terlihat Jelas

Pertama-tama, aku mau kasih konteks. Di CES tahun ini, aku melihat beberapa handheld baru. Selain Lenovo Legion Go S, ada juga perangkat besar seperti Acer Nitro Blaze 11 dengan layar 11 inci. Tapi bukan itu yang mencuri perhatian para penggemar handheld. Yang jadi pembicaraan justru pengumuman kecil dari Valve.

Valve mengungkapkan bahwa Lenovo Legion Go S akan menjadi handheld pertama yang secara resmi mendapatkan lisensi SteamOS eksklusif dari Steam Deck. Selain itu, Valve juga mengumumkan bahwa mereka akan memperluas dukungan untuk SteamOS pada bulan April mendatang. Nanti, kita bisa instal dan gunakan SteamOS di perangkat handheld mana pun, meskipun dengan beberapa kendala teknis tanpa lisensi resmi.

Bagi para penggemar gaming handheld, ini kabar besar. Selama ini, selalu ada kompromi. Kalau kamu pakai Steam Deck, kamu dapat pengalaman mulus dengan SteamOS, tapi dengan chip AMD yang lebih tua dan kurang bertenaga. Di sisi lain, jika kamu ingin performa tinggi seperti di ROG Ally X, kamu harus berhadapan dengan pengalaman Windows 11 yang tidak terlalu ramah untuk handheld.

Tapi sekarang, SteamOS semakin matang. Berkat perkembangan Proton, mayoritas game Windows bisa berjalan dengan lancar di SteamOS berbasis Linux. Masalah besar seperti anti-cheat juga mulai teratasi. Meski beberapa game seperti Destiny 2 dan Apex Legends masih nggak kompatibel, situasi dengan tools seperti Easy Anti-Cheat dan BattlEye sudah jauh lebih baik.

Singkatnya, semua elemen sudah mulai menyatu: perangkat keras baru, SteamOS yang lebih stabil, dan dukungan yang terus berkembang. Tapi Nvidia masih belum ambil langkah.

Kenapa Harus Nvidia?

AMD dan Intel memang sudah melakukan pekerjaan hebat di ranah handheld gaming. Tapi Nvidia punya satu kartu as yang bisa membawa pengalaman gaming ke level berikutnya: DLSS (Deep Learning Super Sampling). Teknologi ini sudah menjadi andalan Nvidia selama beberapa generasi kartu grafis terakhir, dan bisa mengubah total pengalaman gaming di handheld.

AMD punya FSR (FidelityFX Super Resolution) dan Intel punya XeSS. Keduanya alternatif solid, tapi DLSS Nvidia tetap unggul dalam hal kualitas dan performa. Selain meningkatkan kualitas visual, teknologi ini juga bisa memperpanjang daya tahan baterai perangkat handheld.

Yang membedakan Nvidia dari pesaingnya adalah dukungan game. Saat ini, DLSS 3 sudah tersedia di hampir 150 game, sementara DLSS Super Resolution mendukung lebih dari 500 judul. Jadi, meskipun AMD dan Intel terus berkembang, sulit untuk membayangkan pengalaman gaming handheld berbasis Nvidia akan lebih buruk.

Blind Spot Nvidia

Namun, ada satu alasan besar kenapa kita belum melihat handheld Nvidia berbasis SteamOS: dukungan Nvidia untuk Linux.

Selama bertahun-tahun, Nvidia dikenal kaku dengan pendekatan closed-source driver-nya di Linux, sementara AMD lebih terbuka dengan driver berbasis open-source Mesa. Meskipun belakangan ini Nvidia mulai membuka kode sumbernya, perbaikan yang terjadi masih terbatas pada bug besar.

Di CES, aku ngobrol dengan Pierre-Loup Griffais dari Valve. Ketika aku tanya kapan SteamOS bisa berjalan lancar di perangkat apa saja, dia langsung bertanya, “Kamu pakai hardware apa?” Ternyata, dia ingin tahu apakah aku menggunakan GPU Nvidia.

Baca: Nintendo Switch 2: 3 Hal yang Harus Ada Agar Sukses di Pasar

Valve memang sudah bekerja sama dengan Nvidia selama lebih dari satu dekade untuk meningkatkan dukungan driver SteamOS. Tapi hingga kini, pengalaman menggunakan GPU Nvidia di SteamOS masih jauh dari ideal. Bahkan proyek Bazzite, salah satu fork SteamOS, masih menganggap dukungan Nvidia dalam status beta dengan banyak keterbatasan.

Apa Artinya untuk Masa Depan?

Teknologi seperti DLSS 4 dengan multi-frame generation bisa menjadi game-changer untuk handheld gaming, baik dari segi performa maupun efisiensi daya. Tapi selama Nvidia belum mengatasi dukungan untuk Linux dan SteamOS, potensi ini akan tetap terkunci.

Aku percaya masa depan handheld gaming akan semakin cerah dengan kolaborasi perangkat keras dan perangkat lunak yang terus berkembang. Tapi tanpa Nvidia, akan selalu ada bagian yang hilang dalam puzzle ini. Kita tunggu saja, apakah Nvidia akhirnya mau melangkah masuk ke dunia yang penuh potensi ini.