SlotRaja777 – Jujur aja, siapa sih yang nggak tahu TikTok? Tapi ternyata, aplikasi favorit Gen Z ini nggak cuma seru buat joget-joget atau scroll video lucu. Ada sisi gelapnya yang baru-baru ini diungkap dalam penelitian, terutama soal dampaknya ke anak-anak. Jadi, kalau kamu atau adikmu masih bocil tapi udah main TikTok, artikel ini wajib kamu baca sampai habis.
TikTok Lagi Diuji di Pengadilan AS
FYI, TikTok sekarang lagi panas-panasnya di Amerika. Mereka lagi menghadapi kasus besar di Mahkamah Agung soal ancaman terhadap keamanan nasional dan kebebasan berbicara. Tapi ternyata, ada masalah lain yang nggak kalah serius: banyak anak di bawah umur pakai TikTok dengan cara yang nggak sesuai aturan.
Menurut penelitian dari University of California San Francisco (UCSF), kebanyakan anak-anak melanggar kebijakan usia TikTok, bahkan ada yang udah kecanduan. Penelitian ini juga mengungkap fakta bahwa anak usia 11 dan 12 tahun sering menyembunyikan akun media sosial mereka dari orang tua. Relate?
Fakta Penelitian: TikTok dan Anak-Anak
Penelitian ini melibatkan 10.000 anak usia 10-15 tahun dari seluruh Amerika Serikat. Fokusnya nggak cuma TikTok, tapi juga platform lain seperti Instagram dan Snapchat. Hasilnya? TikTok jadi aplikasi paling populer di kalangan anak-anak, dengan 67,1% dari mereka menggunakannya. Tapi, justru popularitas ini bikin TikTok jadi aplikasi dengan potensi dampak buruk yang besar.
Dr. Jason Nagata, seorang dokter anak dari UCSF Benioff Children’s Hospitals, bilang kalau TikTok punya potensi bahaya besar, mulai dari kecanduan sampai gangguan mental. Contohnya:
- 25% anak-anak sering kepikiran media sosial, bahkan menjadikannya pelarian dari masalah.
- 17% anak-anak pengen berhenti pakai media sosial, tapi nggak bisa.
- 11% anak-anak bilang media sosial bikin nilai akademik mereka berantakan.
Media Sosial dan Kesehatan Mental Anak
Nggak cuma soal waktu yang kebuang, penggunaan media sosial berlebihan juga punya efek samping serius. Studi ini menemukan:
- Anak-anak yang aktif di TikTok dan platform lain rentan mengalami depresi.
- Media sosial juga dikaitkan dengan gangguan makan dan perilaku yang mengganggu.
Platform kayak Instagram bahkan pernah dikritik karena memperparah masalah citra tubuh di kalangan pengguna muda. Penyelidikan lain juga menemukan sisi gelap media sosial, seperti konten berbahaya terkait kesehatan mental dan bahkan narkoba di platform seperti Instagram.
Apa yang Harus Dilakukan?
Dr. Nagata punya beberapa rekomendasi penting buat pemerintah dan platform media sosial, seperti:
- Verifikasi usia yang lebih ketat: Supaya anak-anak di bawah umur nggak bisa gampang bikin akun.
- Alat kontrol orang tua yang lebih baik: Jadi, orang tua bisa lebih gampang memantau aktivitas anak-anak di media sosial.
- Proteksi privasi yang lebih kuat: Untuk melindungi data pribadi anak-anak.
Selain itu, penting banget buat kita sebagai pengguna untuk lebih bijak pakai media sosial. Jangan sampai hidup kita cuma berpusat di TikTok, sementara masalah-masalah lain malah diabaikan.
Baca: Bintang Baru di Dunia PC Handheld: Tapi Ada yang Kurang
Kesimpulan
Sebagai Gen Z, kita semua tahu media sosial itu udah jadi bagian dari hidup. Tapi, kita juga harus sadar kalau ada risiko besar di balik serunya scroll video TikTok. Yuk, lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial. Kalau kamu punya adik atau teman yang masih bocil dan kecanduan TikTok, coba bantu mereka buat lebih sadar tentang dampak negatifnya.
Kamu setuju nggak sama hasil penelitian ini? Atau punya pengalaman pribadi soal TikTok? Cerita dong di kolom komentar!